Yang Gaib di Sastra Bulan Purnama

Yang Gaib di Sastra Bulan Purnama

Dalam rangka mengisi Bulan Bahasa, Penerbit Ombak bekerja sama dengan Sastra Bulan Purnama meluncurkan sebuah karya dwibahasa milik Dewi Anggraeni berjudul Yang Gaib dan Yang Kasatmata/The Seen and The Unseen. Acara tersebut berlangsung pada Sabtu, 15 Oktober 2022, jam 15.00 WIB di  Tembi Rumah Budaya, Jalan Parangtriris km 8,5. Hadir sebagai pembicara, Wahid Supriyadi, Mantan Dubes RI di UAE & Rusia sebagai pembahas. Juga Roswita Nimpuno Kyaiyath, rekan dekat Penulis sekaligus Jurnalis & penyiar radio Australia, sebagai orang yang memperkenalkan sosok Dewi Anggraeni. Selain diadakan secara luring, diskusi tersebut juga dapat disimak secara daring melalui kanal YouTube Sastra Bulan Purnama.

Yang Gaib dan Yang Kasatmata/ The Seen and The Unseen merupakan buku pertama dari Penerbit Ombak yang dwi bahasa. Dan buku fiksi ini merupakan buku kedua karya Dewi Anggraeni di Penerbit Ombak. Karya sebelumnya yang diterbitkan sebuah novel berjudul Membongkar yang Terkubur.

Di luar negeri, hal-hal yang gaib dianggap tidak ada. Orang-orang akan memicingkan mata ketika kita berkata bahwa di situ ada “penunggunya”. Meskipun “dia” tidak selalu hadir, namun sosoknya muncul di kehidupan Dewi Anggraeni. Dalam diskusi tersebut, Penulis mengaku bahwa indra keenam yang dimilikinyalah inspirasi karya-karya fiksinya hadir ke pembaca. Dapat dikatakan, ia semacam uneg-uneg yang tak mungkin disampaikan ke pembaca berita Tempo—ia merupakan koresponden Tempo di Melbourne— atau media berita lainnya. Maka, menulis fiksi menjadi alternatifnya.

Cerpen-cerpen dalam buku ini membuat orang termenung, bahwa dalam diam, kita hidup dalam dua realitas, realitas yang dapat diterima, dan realitas yang tidak dapat diterima (oleh nalar). Realitas yang tidak dapat diterima inilah yang mengusik pikiran. Mungkin inilah daya magis dari cerpen-cerpen Bu Dewi.

Untuk memeriahkan, acara tersebut dibuka dengan pembacaan kutipan cerpen berjudul “Santet dan KUHP” oleh Eko Winardi. Sebagai penutup, Nunung Deni Puspitasari membaca kutipan cerpen dengan judul “Halaman Terakhir”. Keduanya merupakan aktor dan aktris teater.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.