Yang Gaib dan Yang Kasatmata/The Seen and The Unseen

Cerita pendek Dewi Anggraeni dalam kumpulan Yang Gaib dan Yang Kasat Mata ini menyedot pembaca masuk dalam ruang yang penuh misteri, ketegangan dan aroma mistik. Kecuali dua cerita yang diwarnai dengan kekerasan rumah tangga, semua cerpen berkisah tentang interaksi tokoh internasional dan lokal dengan kekuatan supernatural. Ada dukun susuk, mimpi yang mewujud, kampung hantu , sosok gaib yang terekam di kamera.  Yang gaib di sini tidak ditampilkan sebagai eksotisme Timur, karena peristiwa dialami juga di  Irlandia dan Australia.  Di balik pesona horor cerpen-cerpen ini terselip tema kemanusiaan yang menggigit.

In this collection, Yang Gaib dan Yang Kasat Mata, Dewi Anggraeni’s stories draw the readers into a world of mystery, suspense and mysticism. Except for two stories involving domestic violence, reading the rest we sense the underlying energy of supernatural power when local and international characters interact. There is dukun susuk, witchcraft where a talisman is inserted into a living human body, there are nightmares and premonitions which come true, a ghost village and a spirit not apparent to the naked eye.  Yet the magical here is not part of the orientalist gaze into the exotic East, as we learn that similar phenomena also occur in Ireland and Australia. Behind the spellbinding horror in the stories, an undercurrent of human frailty is always present.

 

Melani Budianta

Guru Besar FIB UI,

Professor, Faculty of Humanities, University of Indonesia

 

Dalam kumpulan cerita ini Dewi Anggraeni dengan terampil menangkap momen-momen di mana yang lampau, yang kini dan yang masih terhampar di masa depan, berkelindan. Terangkat juga misteri yang mengendap dan meninggalkan memar dalam hidup, yang dialami di Indonesia. Yang terlihat tidak selalu apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak ada yang lurus mulus semata. Di antara langit dan bumi kita ini, banyak yang tak terjangkau oleh apa yang termuat dalam filsafat yang kita kenal.

 

Dewi Anggraeni’s brilliantly written short stories perfectly capture the strange interweaving of the past, the present and the future, as well as the deep and troubling mystery of life as lived and experienced in Indonesia. Nothing is as it seems, nothing is humdrum. Truly, there are more things in Heaven and Earth than are dreamt of in our philosophy here.

Peter Carey

Fellow Emeritus of Trinity College, Oxford, and Adjunct (Visiting) Professor of the Faculty of Humanities, University of Indonesia.

 

Kumpulan cerita pendek Dewi Anggraeni ini menembus garis perbatasan: politik, budaya, simbol dan emosi. Di Indonesia, yang pekat dan yang rumit dalam rona di bawah permukaan budaya bertatap muka dengan dunia luar yang tidak selalu sanggup mencernanya. Kekuatan misterius yang otomatis mengikat peristiwa-peristiwa yang lahir dari pertemuan ini, di mana tenaga gaib selalu hadir, melepas kekuatannya dengan halus maupun dengan kekerasan, termsuk dalam dunia sempit kehidupan rumah tangga. Cerita-cerita ini jelas dan nyata, di sana-sini tampak titian yang menggapai pembaca, mengajak untuk menyeberang ke alam yang asing dan penuh tantangan.

 

 

Dewi Anggraeni’s short stories straddle borders: political, cultural, symbolic and emotional. The dark, intricate depths of Indonesian culture meet an uncomprehending wider world. The mysterious power of coincidence binds events into unity, the supernatural is ever-present, power acts with subtlety and brutality in the cramped confines of marriage and domesticity. These are vivid stories, full of bridges that invite the reader to cross into startlingly strange and challenging worlds

 

 

George Quinn

Honorary Professor, ANU College of Asia and the Pacific, Australian National University

Rp85,000.00

Book Details

Weight 0.200 kg
Dimensions 14.5 × 2 × 21 cm
ISBN

978-602-258-615-9

TAHUN

2022

HALAMAN

213+xii

About The Author

Dewi Anggraeni

1 review for Yang Gaib dan Yang Kasatmata/The Seen and The Unseen

  1. adminombak

    Dalam kumpulan cerita ini Dewi Anggraeni dengan terampil menangkap momen-momen di mana yang lampau, yang kini dan yang masih terhampar di masa depan, berkelindan. Terangkat juga misteri yang mengendap dan meninggalkan memar dalam hidup, yang dialami di Indonesia. Yang terlihat tidak selalu apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak ada yang lurus mulus semata. Di antara langit dan bumi kita ini, banyak yang tak terjangkau oleh apa yang termuat dalam filsafat yang kita kenal.

    Dewi Anggraeni’s brilliantly written short stories perfectly capture the strange interweaving of the past, the present and the future, as well as the deep and troubling mystery of life as lived and experienced in Indonesia. Nothing is as it seems, nothing is humdrum. Truly, there are more things in Heaven and Earth than are dreamt of in our philosophy here.

    Peter Carey

    Fellow Emeritus of Trinity College, Oxford, and Adjunct (Visiting) Professor of the Faculty of Humanities, University of Indonesia.

Add a review

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.