Bulukumba: Darah dan Bara Api Cinta
LSM Tobarani terus memperjuangkan hak-hak petani yang bersengketa dengan pihak perkebunan. Para petani mengaku, tanah yang mereka garap adalah tanah yang diwariskan turun-temurun. Sebaliknya, pihak perkebunan mengaku, tanah yang digarap oleh warga adalah miliknya.
Secara diam-diam, pihak perkebunan mencoba merayu Barra Tobarani dan kawan-kawan untuk dijadikan mandor dan pegawai perkebunan dengan gaji menggiurkan. Tapi, Barra Tobarani dan kawan-kawan menolaknya.
Di sisi lain, Barra Tobarani sebenarnya sangat galau. Sejak awal, ia bercita-cita menyekolahkan ketiga putranya hingga universitas. Kalau ia hanya bekerja sebagai petani di kampung, cita-cita mulia tersebut tidak akan tercapai. Ia pun pantang menerima tawaran bekerja di perkebunan. Ia tidak akan mengkhianati kampung halamannya, juga para petani yang tanahnya dicaplok pihak perkebunan. Akhirnya, Barra Tobarani bersama istrinya memutuskan menjadi TKI di Malaysia.
Novel ini membawa kita jauh menyeberang ke Negeri Jiran, Malaysia. Konflik demi konflik silih berganti mewarnai hidup Barra Tobarani dan Lacakking. Jika Barra Tobarani sibuk memperjuangkan tanah, juga cita-cita untuk menyekolahkan anak-anaknya, maka Lacakking tidak kalah gigih dalam memperjuangkan cintanya. Lalu, di mana konflik itu akhirnya berakhir? Kapan segala huru-hara berhenti untuk selamanya?
Temukan jawabnya dalam novel luar biasa ini!!!
Rp55,000.00
Reviews
There are no reviews yet.