Perempuan dan laki-laki pada hakikatnya mempunyai status yang sama dalam suatu masyarakat, yang membedakan adalah fungsi dan peran yang diemban untuk mengatasi berbagai masalah kehidupan manusia. Dalam perkembangan selanjutnya, perempuan kadang-kadang harus menjadi makhluk domestik karena tuntutan kehidupan yang lambat laun mendapat justifikasi dari masyarakat sebagai makhluk kelas dua (second sex). Hal inilah yang selanjutnya melahirkan gerakan feminisme dengan berbagai bentuk dan tuntutannya, yang ingin membebaskan perempuan dari keterkungkungan domestikasi.
Suku Makassar merupakan salah satu etnik di Sulawesi Selatan yang mempunyai keunikan dari segi bahasa maupun budaya termasuk dinamika kehidupan perempuan dan laki-laki yang jejaknya dapat ditelusuri sampai saat ini. Penelusurannya dapat ditemukan dalam berbagai naskah lontaraq atau tradisi lisan yang tetap hidup dalam masyarakat Makassar.
Reviews
There are no reviews yet.