Kecenderungan teologis dan moralisasi sejarah berimplikasi pada jenis sejarah yang ditulis oleh Jalaluddin as-Suyuti (1445 – 1505 M), meminjam konsep Bernard Lewis, yakni sejarah yang ditemu-ciptakan (invented history). Penulisan sejarah ini dilandasi oleh tujuan baru, yang berbeda dari tujuan sebelumnya yang merekonstruksi dan menemukan fakta yang terabaikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, as-Suyuti menggunakan sejumlah ayat al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai sumber melegitimasi narasi sejarahnya. Dengan demikian jelas bahwa sejarah ditulis tidak hanya semata-mata tentang apa yang terjadi di masa lampau, tetapi juga yang lebih penting adalah untuk apa masa lalu itu dihadirkan sekarang dalam narasi sejarah.
Reviews
There are no reviews yet.