Topik erotisisme dan religiositas banyak muncul dalam naskah-naskah klasi di Nusantara. Topik tersebut pembahasannya beragam sesuai dengan latar sosio-budaya tempat naskah tersebut lahir. Selain topik-topik tersebut, naskah-naskah klasik ini menyumbangkan pelbagai huruf, bahasa, dan pengetahuan. Naskah tersebut menyerap segala pengetahuan yang ada pada masa itu dan, bersama berlalunya waktu, hadir di tengah-tengah kita berada.
Untuk itu, pengetahuan tak ternilai sudah seharusnya kita rawat dan kita manfaatkan dalam konteks saat ini. Topik erotisisme dan regiositas berkelindan dalam naskah klasik seperti dalam Serat Centhini yang di tulis pada awal abad ke-19. Dalam serat ini, yang tersembunyi diungkap dan dibedahkan tanpa canggung.
Topik semacam ini tidak hanya muncul dalam pelbagai naskah di Jawa. Di Bugis akan kita dapati Sureq La Galigo dan Assikalaibikaneng. Demikian di Batak dan di Melayu akan kita dapati topik sejenis. Pengetahuan semacam ini sesungguhnya tersebar dan dimiliki oleh hampir setiap suku bangasa di Nusantara.
Generasi sekarang sudah waktunya untuk kembali menggali khazanah klasik ini. Pengetahuan yang benar-benar milik nenek moyang yang sengaja ditulis agar awet dan dapat diambil buahnya bagi generasi saat ini dan mendatang.
Reviews
There are no reviews yet.