Buku ini menawarkan narasi dan analisis yang jujur kepada para pembaca, sehingga menarik minat para pakar dan khalayak pada umumnya yang menaruh perhatian pada desentralisasi, demokratisasi, politik lokal, dan pewujudan perdamaian di Indonesia pada era pasca-Orde Baru. Buku ini niscaya menarik minat para pakar dan khalayak pada umumnya yang bergulat dengan kajian antropologi, perdamaian dan konflik, serta ilmu-ilmu sosial lainnya. … buku ini benar-benar menggiring kita pada pemahaman antropologi perdamaian yang baru.
— Yanwar Pribadi (Aseasuk News, Issue 60, 2016)—
Buku Bräuchler ini memuat argumen yang koheren dan bijaksana, yang sama sekali tidak meromantisasi beberapa gagasan mapan tentang tradisi. Dalam buku ini ia mengubur pernyataan yang menyatakan bahwa kekuatan legal-formal adalah satu-satunya mekanisme penyelesaian yang valid dalam menghadapi situasi pascakonflik. Sebaliknya, ia justru mendukung persesuaian antara lembaga formal negara dan lembaga informal lokal-kultural… Sepengetahuan saya, sebelum karya ini, tidak ada buku lain tentang resolusi pascakonflik di Indonesia yang demikian mendalam membahas benturan fundamental antara pandangan universalis dan kulturalis lokal. Buku ini jelas ditujukan kepada para peminat kajian perdamaian dan konflik, pakar antropologi kekerasan, dan para aktivis perdamaian.
—Gerry van Klinken (Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 173, 2017)—
Reviews
There are no reviews yet.