Dalam perspektif teori trilogi relasi Islam dan negara tampaknya Indonesia berada pada paradigma simbiotik. Faktanya, Indonesia tidak menjadikan Islam sebagai agama negara, sebagaimana romantisme gerakan Islam radikal yang menginginkan penerapan konsep khilafah. Dan di sisi lain, tidak menginginkan negara-bangsa Indonesia menjadi negara sekuler yang menanggalkan sama sekali ajaran agama. Karena itu, Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi negara tidaklah bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semesta alam), Islam sangat relevan dan fleksibel dalam segala bidang kehidupan. Islam mengatur para pemeluknya dalam segala hal, baik itu kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan.
Kedalaman nilai filosofis Pancasila yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai ajaran Islam hendaknya memperkuat posisi kita sebagai negara Indonesia yang beragama. Beragama yang berkeadaban dengan menghormati semua pemeluk agama yang ada, sebagaimana yang dicita-citakan oleh Bung Karno. Oleh sebab itu, kita sebagai warga negara Indonesia dan masyarakat yang beragama senantiasa melaksanakan, menjaga, dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat, dan beragama.
Book Details
Weight | 0.300 kg |
---|---|
Dimensions | 14.5 × 1.5 × 21 cm |
ISBN | 978-602-258-536-7 |
Tahun | 2020 |
Halaman | 312 hlm. |
Reviews
There are no reviews yet.