Selamat pagi cucu-cicit Adam dan Hawa. Selamat berbahagia dengan info terbaru dari kita.
Sebuah kehormatan bagi saya sebagai individu ketika ditunjuk untuk menangani kelahiran “Semesta Manusia” sebagai bayi kami yang baru. Buku ini memang bisa membuat kita berdecak, mengerutkan dahi sekaligus tertawa ketika membacanya. Ada segurat kerinduan terhadap kejujuran manusiawi yang tersirat dalam kumpulan tulisan tersebut. Terasa mubadzir jika bayi kita hanya mendekam kaku, tersisih dari interaksi dengan cucu-cicit Adam.
Beruntung sekali, mulai semalam hingga dua minggu kedepan, bayi kami sedang “bermain” dengan seni dalam Pameran Seni Rupa dengan tajuk “Urip-Urup” di Natan Art Space, Kota Gede Yogyakarta. Menjadi spesial tidak hanya karena dia dikelilingi manusia-manusia hebat namun juga karena dia berada di lingkungan bersejarah, tempat kerajaan Mataram “Ngayogyokartohadiningrat” berkembang pertama kali. Selain itu, selain berada di Natan Art Space, bayi kita satu ini juga ada di acara hebat lainnya. Makassar International Writers Festival memberikannya tempat tersendiri untuk berkembang
Silakan mengunjungi keduanya, salah satunya saja juga boleh. Mari kita rayakan proses “perkembangan”nya.
Selamat berbahagia!