Di tengah kehidupan modern yang—harus diakui—banyak berkiblat pada budaya Barat, identitas masih merupakan sesuatu yang amat penting bagi suatu bangsa. Identitas suatu bangsa salah satunya dapat ditunjukkan oleh mentalitas di mana ia mengandung kompleksitas sifat-sifat sekelompok manusia menonjolkan karakter tertentu yang diwujudkan pada sikap atau gaya hidup tertentu. Negeri 17.000 pulau ini sudah tentu terdiri dari berbagai macam identitas yang berbeda, salah satunya adalah identitas dan mentalitas orang Banyumas.
Perlu kita ketahui bersama bahwa nilai-nilai kearifan lokal dalam mentalitas Banyumas amatlah kental. Ia tidak hanya ditempa oleh lingkungan fisik, melainkan juga lingkungan sosial selama ratusan tahun, sehingga tidaklah mengherankan apabila identitas banyumasan hingga sekarang digolongkan sebagai salah satu identitas yang amat solid dan egaliter. Namun amatlah disayangkan bahwasannya beberapa hal yang berhubungan dengan mentalitas Banyumas belakangan ini seringkali dijadikan bahan tertawaan oleh bangsa sendiri terutama bagi beberapa pihak yang “merasa modern”, bahasa salah satunya.
Adalah sesuatu hal yang konyol apabila identitas asli bangsa Indonesia harus digantikan dengan identitas Barat. Pelestarian identitas asli bangsa ini senantiasa perlu dilakukan, karena toh nyatanya setelah puluhan tahun negara ini berdiri diskirminasi terhadap nilai dan identitas bangsa sendiri masih terus berlanjut. Jika betul demikian, maka tingkah laku bangsa ini sekarang tak berbeda dengan tingkah laku kolonialis, atau singkatnya bangsa ini masih saja terjajah.
Buku Sejarah Metalitas Banyumas ini bermaksud untuk menjelaskan nilai penting identitas Banyumas, lengkap dengan makna dan sejarah kemunculan dialek banyumasan. Buku ini juga membawakan pandangan tandingan terhadap nilai-nilai kehidupan modern yang banyak menyingkirkan nilai-nilai lokal dan sedang mewabah dalam bangsa ini. Selamat membaca.
Reviews
There are no reviews yet.