Mayoritas suku bangsa di Indonesia, yang merupakan penutur bahasa Austronesia, diperkirakan sudah akrab dengan dunia kelautan sejak dulu. Persebaran penutur bahasa Austronesia yang diperkirakan dimulai dari Taiwan pada 2500 SM mencapai kepulauan Nusantara sekitar 1500 SM. Sebagaimana yang dijelaskan oleh beberapa pakar, migrasi antarpulau tersebut sudah tentu melibatkan teknologi manusia dalam berlaut. Seiring berjalannya waktu, teknologi bahari kuno tersebut berevolusi, dan perahu-perahu tradisional di Indonesia merupakan pewaris budaya kelautan Nusantara dari masa lampau.
Perahu di Nusantara banyak dijelaskan dalam berbagai sumber sejarah maupun arkeologi. Relief perahu di Borobudur misalnya, barangkali merupakan satu-satunya gambaran yang jelas mengenai model perahu di Nusantara pada abad IX. Belum lagi, kita tidak bisa mengesampingkan betapa bangsa Portugal pada abad XVI dibuat begitu terkesima oleh perahu Pati Unus yang luar biasa megah, sebagaimana dijelaskan oleh Tome Pires. Begitu juga beberapa ilmuwan asing pada abad XVIII yang takjub akan kegagahan korakora. Singkatnya, bangsa Indonesia begitu menguasai lautan pada abad-abad yang lalu, dengan perahu mereka tentunya.
Buku ini sengaja kami persembahkan kepada para pembaca, untuk memuaskan hasrat dalam memenuhi pengetahuan tetang perahu-perahu Nusantara, sehingga, setidaknya, kenangan akan kejayaan bahari Nusantara dapat muncul kembali. Selamat membaca.
Reviews
There are no reviews yet.