Buku ini mengkaji tentang modernitas di perkotaan Sumatera Selatan pada abad ke-20, khususnya di Palembang dan Plaju, dalam konteks kolonialisasi dan dekolonisasi.
Memasuki awal abad ke-20, terjadi pertumbuhan simbol-simbol modernitas kolonial yang sangat pesat di Palembang dan Plaju. Hal ini dipicu oleh kemajuan ekonomi Palembang, baik dalam sektor perkebunan maupun pertambangan. Namun simbol-simbol modernitas yang terbentuk di kedua kota ini, memiliki karakter yang berbeda. Sifat industri pertambangan yang lebih didukung oleh modal besar, menyebabkan simbol-simbol modernitas kolonial yang hadir di sekitar industri tersebut, terkesan jauh lebih maju dan beranekaragam. Perbedaan itu juga terlihat pada saat terjadi dekolonisasi simbol-simbol modernitas di Palembang dan Plaju. Saat Palembang mengalami gejala dekolonisasi yang hampir sama dengan kota-kota lain di Indonesia, sebagian besar simbol-simbol modernitas kolonial di Plaju justru masih bertahan. Dekolonisasi yang terjadi di Plaju tampak lebih lambat dibanding Palembang.
Book Details
Weight | 0.200 kg |
---|---|
Dimensions | 16 × 1 × 24 cm |
ISBN | 979-602-258-550-3 |
Tahun | 2019 |
Halaman | 127 hlm. |
Reviews
There are no reviews yet.