Mengapa Kita [belum] Cinta Laut (edisi November 2013)

Rp55,000.00

Category:

About The Author

Muhammad Ridwan Alimuddin

Kumpulan esei ini merupakan sumbangan yang cukup berharga bagi masyarakat terutama generasi muda untuk lebih dapat mengerti dan memahami kehidupan nelayan, laut, dan kebudayaan bahari
Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M. S.
Buku ini menggambarkan betapa besar sudah ancaman kepunahan laut Nusantara, baik terhadap ekosistem laut itu sendiri maupun terhadap budaya dan tradisi kebaharian
Indonesia. Dan, betapa gampang mereka yang selama ini secara turun-temurun mencari nafkah pada Sang Laut itu diperbodoh, diperalat dan dieksploitasi, demi keuntungan segelintir oknum yang tak peduli terhadap keselamatan warisan alam budaya Nusantara ini.
Horst H. Liebner
Esai-esai yang terkumpul dalam penerbitan ini bernafaskan suatu keprihatinan, suatu kerisauan tentang sikap masyarakat umum terhadap laut. Bermacam-macam pengalaman di masa lampau telah membentuk aneka ragam sikap orang terhadap laut. Masyarakat pantai pada umumnya melihat laut sebagai sumber rejeki, sebagai tempat untuk mencari nafkah. Ada syair Belanda yang mengatakan bahwa ‘De zee is goed, de zee is groot; zout water geeft zoetste brood’ (Laut itu baik, laut itu besar; air asin memberi roti yang paling manis). Memang, telah berabad-abad lamanya kita telah menikmati ‘roti manis’ dari laut itu. Akan tetapi kita sekarang mulai bertanya, apakah generasi-generasi berikut masih bisa menikmati.
Prof. Dr. Adrian B. Lapian

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Mengapa Kita [belum] Cinta Laut (edisi November 2013)”

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.