Buku ini ini mencoba menelisik eksistensi adat pada sistem pengelolaan pemerintahan dan politik lokal pasca-Orde Baru, yakni dari sentralisasi ke desentralisasi. Fokus bahasannya lebih pada aras penggunaan simbol-simbol tradisi atau adat dalam berbagai segmen kehidupan, terlebih pada soal politik lokal khsususnya pasa masyarakat Temate.
Beberapa kesimpulan yang ditemukan dalam buku ini adalah sebagai berikut. Pertama, modernisasi politik di tingkat lokal bukan hanya menuntut pemaknaan atas simbol-simbol politik secara substantif, melainkan juga mempertimbangkan konteks nilai-nilai lokal secara arif. Kedua, pendidikan politik (sebagai bagian dari upaya membangun civic literacy) menjadi proses penting yang dilupakan partai politik di tingkat lokal. Oleh karena itu, perlu desain khusus pendidikan politik untuk dijalankan oleh partai hingga membuatnya tersambung secara ideologis dengan warga pemilih. Ketiga,
kebangkitan adat merupakan sebuah kontribusi yang konstruktif bagi pluralisme politik baru Indonesia. Oleh karena itu, adat perlu dikelola dan diposisikan secara adil dalam konteks pengelolaan pembangunan daerah. Keempat, preferensi warga masyarakat sebagai pemilih harus dibangun di atas kesadaran tentang pentingnyaplatform dan program keija partai politik, bukan pada tranformasi loyalitas primordial ke dalam wilayah politik di tingkat lokal.
Kelima, desentralisasi dan otonomi daerah harus dijalankan dengan berimplikasi terhadap eksistensi komunitas adat dalam konteks suku, agama,
wilayah, dan pengelolaan sumber-sumber daya alam dengan dalil kesejahteraan masyarakat. Keenam, pembaharuan dan penyesuaian regulasi di tingkat daerah yang mengatur penyelenggaraan ekonomi dan kesejahteraan sosial, termasuk batas-batas wilayah antara desa, kecamatan, dan kabupaten perlu diilhami oleh nilai-nilai kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat. Ketujuh, perlu penataan peran dalam bentuk regulasi tertulis tentang gerakan
komponen masyarakat seperti organisasi tingkat wilayah, kelompok adat, kumpulan pelajar dan mahasiswa, paguyuban, dan kumpulan keluarga besar dalam proses politik lokal.
Reviews
There are no reviews yet.