Kritik sastra adalah salah satu cabang studi sastra yang langsung berhubungan dengan karya sastra melalui penafsiran, penguraian, dan penilaian; cabang dari studi sastra yang langsung berhubungan dengan sastra melalui interpretasi, analisis, dan evaluasi (Wiyatmi, 2012). Interpretasi adalah upaya memahami karya sastra dengan memberikan tafsiran untuk memperjelas arti bahasa dengan analisis yang dipusatkan pada ambiguitas, kiasan-kiasan, atau makna yang masih gelap. Interpretasi bisa juga berupa penafsiran makna karya sastra berdasarkan unsur-unsurnya serta aspek yang lain seperti jenis sastranya, aliran sastranya, latar belakang sosial historisnya, sebagaimana diungkapkan oleh Abrams (1981), Pradopo (1982) dan Wiyatmi (2012).
Analisis adalah penguraian karya sastra atas bagian-bagian atau norma-normanya. Analisis bisa dilakukan dengan mengedepankan unsur intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah karya sastra, seperti puisi, yang bisa dilakukan melalui analisis bentuk dan isi. Bentuk atau struktur fisik puisi meliputi diksi, pengimajian, kata-kata konkret, figuratif language (majas), verifikasi, tipografi, ritme dan rima, dan seterusnya. Sedangkan isi puisi atau struktur batin puisi meliputi sense, feeling, tone, intention (tema, nada, perasaan, amanat). Sedangkan penilaian (evaluasi) adalah usaha menentukan kadar keberhasilan dan kekurangan dari sebuah karya sastra yang dikritik. Kritik sastra yang baik tentunya kritik yang seimbang dari sebuah karya sastra dengan memberikan penilaian secara objektif dari sudut kebaikan dan kelemahannya. Penilaian yang objektif ini dapat menjadi jembatan antara sastrawan dan pembaca awam yang ingin menikmati sebuah karya sastra.
Reviews
There are no reviews yet.