Munculnya upacara ngusaba gede lanang kapat merupakan suatu kontemplasi pemikiran yang bersifat sosio-religius, dilandasi atas hubungan harmonis antara tiga pilar kehidupan, yaitu tri hita karana (manusia, alam dan Tuhan), tri kona (kelahiran, hidup dan kematian) dan tri mandala (tingkat bawah, tengah dan utama). Konfigurasi dari ketiga landasan tersebut mengatur sistem sosial, struktur pemerintahan adat yang berpedoman pada sistem paruh masyarakat. Upacara ini dimaknai sebagai sebuah pranata religi yang mengatur
hubungan antara manusia dengan leluhur tertinggi masyarakat Trunyan, yaitu Ratu Sakti Pancering Jagat dan Ratu Ayu Pingit Dalem Dasar dipercaya sebagai penguasa Trunyan. Dalam upacara ngusaba ini masyarakat Trunyan menunjukkan pengabdian mereka.
Buku ini hadir sebagai upaya perlindungan terhadap khasanah Nusantara. Pembahasan terhadap tradisi masyarakat Trunyan diharapkan dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap salah satu bentuk budaya Nusantara. Dengan demikian, nilai dan makna yang terkemas dalam upacara tersebut dapat dilestarikan dan diwariskan kepada
generasi bangsa.
Selamat membaca!
Fungsi dan Makna Upacara Ngusaba Gede Lanang Kapat: Di Desa Adat Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli
Rp50,000.00
Reviews
There are no reviews yet.