“Manusia adalah makhluk multitafsir; sastra adalah karya manusia; maka dari itu sastra adalah sesuatu yang multitafsir”. Kalimat silogisme di atas sepertinya tidaklah muluk-muluk dalam kapasitasnya untuk menjelaskan betapa luasnya manusia dan serpihan dunianya yang kita sebut sastra. Sastra layaknya sebuah kode dan simbol yang merepresentasikan dunia noumenal penulisnya, setiap kata dan teriakannya adalah an sich, dan murni. Dengan demikian kiranya pembacaan karya sastra tentu saja sama sekali tidak dapat dipukul rata, karena ia akan membunuh hukum relativitas yang berlaku di dalam sebuah karya sastra dan isi kepala pembacanya.
Jiwa yang mengedepankan “penafsiran atau pembacaan baru” dalam karya sastra merupakan hal yang menarik untuk ditelusuri, karena di sanalah dekonstruksi berada dan menyatakan maknanya. Buku Dekonstruksi: Desain Penafsiran dan Analisis ini memuat berbagai penjelasan mengenai peran dekonstruksi dalam dunia sastra sebagaimana yang dijelaskan oleh para ahli, mulai dari Derrida, Foucault, hingga Kaelan. Buku ini juga dilengkap dengan penerapan dekonstruksi dalam dunia penelitian.
Reviews
There are no reviews yet.