Perjalanan Bujangga Manik Menyusuri Tanah Jawa Data Topografis Dari Sumber Sunda Kuno Edisi Revisi
Salah satu peninggalan sastra Sunda kuno yang amat berharga ialah cerita Bujangga Manik yang dikisahkan dalam larik-larik delapan suku kata—bentuk terikat dalam puisi cerita Sunda kuno—dalam sebuah naskah daun palem yang tersimpan di Perpustakaan Bodleian di Oxford (Inggris) sejak tahun 1627 atau 1629 (MS Jav. b.3 (R), bandingkan Noorduyn 1963: 460, Ricklefs/ Voorhoeve 1977: 181). Tokoh utama dalam cerita ini ialah seorang pertapa Hindu-Sunda, yang meskipun seorang pangeran (tohaan) di istana Pakuan (yang terletak dekat Bogor sekarang, di Jawa Barat), lebih suka hidup sebagai ahli agama. Sebagai seorang pertapa ia melakukan dua kali perjalanan bolak-balik dari Pakuan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam perjalanan kedua, termasuk kunjungan ke Bali, dan setelah kembali ia tinggal di beberapa tempat dalam wilayah Sunda sampai akhir hayatnya.
Dalam buku ini, Dr. Noorduyn hanya membicarakan mengenai data topografis dari kedua perjalanan Bujangga Manik itu dalam menyusuri Pulau Jawa, dengan mengikuti rute yang ditempuhnya, dan mengesampingkan bagian-bagian lain dari cerita yang amat menarik ini, seperti misalnya: mengenai peristiwa-peristiwa di istana Pakuan setelah kembali dari perjalanan pertama, seluk-beluk kehidupannya sebagai pertapa, dan perjalanannya yang terakhir ke wilayah kahiangan setelah kematiannya.
Rp40,000.00
Book Details
Weight | 200 kg |
---|---|
Dimensions | 14.5 × 21 cm |
ISBN | 978-602-258-514-5 |
Tahun | 2019 |
Halaman | 94 hlm. |
Reviews
There are no reviews yet.