Sejalan dengan tuntutan profesionalisme guru, terutama guru sejarah atau IPS, penelitian pendidikan sejarah merupakan salah satu aktivitas yang penting. Guru seharusnya tidak hanya dituntut untuk mengajar saja, tetapi kegiatan riset juga mendesak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan mereka di tengah-tengah siswanya. Kegiatan itu akan menunjang profesi guru dengan berbagai kegiatan ilmiah, misalnya, sebagai pembicara di suatu acara seminar, penulis artikel di jurnal ilmiah, dan peneliti persoalan-persoalan pendidikan secara umum dan masalah-masalah pembelajaran di kelas. Salah satu faktor yang menyebabkan guru tidak lulus sertifikasi adalah kosongnya kegiatan ilmiah dalam bentuk penelitian dan penulisan karya ilmiah.
Selama ini, guru hanya memfokuskan diri dengan kegiatan pembelajaran di kelas dan sibuk menangani administrasi sekolah, khususnya di sekolah dasar. Guru hanya membaca buku ajar, yang tentu bukan ditulisnya sendiri. Guru menjadi konsumen buku ajar karya seperti hal siswanya. Guru jarang membeli dan membaca buku-buku yang diterbitkan dari hasil-hasil penelitian untuk meraih gelar S-l, S-2, dan S-3, serta penelitian lain. Jadi, seorang guru akan mampu menulis buku ajar untuk siswanya apabila ia melakukan penelitian materi pembelajaran yang relevan berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh para sejarawan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa penelitian sejarah dengan penelitian pendidikan sejarah mencapai titik temunya. Keduanya saling melengkapi. Peneliti sejarah bisa membantu memberi jawaban dari berbagai masalah kesejarahan yang kadang-kadang membingungkan guru dan sekaligus siswanya. Buku ini berusaha menjembatani titik temu antara penelitian sejarah dan penelitian pendidikan sejarah.
Reviews
There are no reviews yet.