Membaca Sumber Menulis Sejarah

Dari pengalaman bekerja dengan sumber sejarah selama 40 tahun, buku yang saya beri judul Membaca Sumber Menulis Sejarah ini, berisikan 13 artikel yang saya tulis dalam berbagai kesempatan. Buku ini memang masuk kategori yang disebut no- book book, karena bukan sebuah kesatuan tulisan yang utuh.
Semakin lama semakin saya mengenal permasalahan memahami sumber sejarah, tidak hanya dari persoalan bahasa Belanda dari abad ke-17, ke-18, ke-19, bahkan sampai periode 1930-an, tetapi juga persoalan konteks historisnya. Persoalan kontekstual kejadian sejarah yang mengitari pembuatan dokumen tersebut ternyata juga menjadi urusan timbal-balik. Artinya soal informasi yang dituliskan juga memberi pengetahuan tentang konteks peristiwa-kejadian-masalahnya. Mengetahui konteks peristiwa-kejadiannya membantu kita mengenal lebih dalam makna historis dari isi dokumen tersebut. Ketika kita cukup beruntung menemukan dokumen yang dapat menjelaskan hubungan konteks satu masalah dengan lainnya, hubungan sebab akibat dari sejumlah fenomena sejarah, maka pertanyaan pokok dalam disiplin ilmu sejarah “how and why” menuntun kita pada satu babakan ‘verstehen und verklaren’.
Hal inilah yang sesungguhnya saya harapkan sebagai bekal bagi kita yang sudah menempatkan diri sebagai sejarawan. Ketika pilihan sudah kita jatuhkan tugas kita adalah menulis, menulis, menulis.
Mudah-mudahan buku ini sedikitnya bisa membantu mereka yang berniat menulis sejarah dengan dukungan ‘evidences1 yang akurat dan tidak menulis sejarah melulu karena kedekatan emosional, alasan pribadi, ataupun karena terjebak dalam suasana’political correctness’.