Buku ini mengambil tema utama keberagaman dalam hal berkeyakinan. Tidak bisa dipungkiri, bahwasannya Indonesia ini sejak dulu kala telah memiliki akar yang kuat terkait keberagaman.
Judul Gandawyuha dalam buku kumpulan makalah ini bersala dari kisah berupa relief di Candi Borobudur yang berdiri sejak 7 Masehi. Sebuah kisah pencarian tokoh ternama Sudhana dalam menggapai spiritual tertinggi dalam keyakinan Buddha. Penggapaian yang dilakukan Sudhana dengan cara berguru pada para bhikkhu dan juga kepada manusia pada umumnya. Ada dasar keberagaman dalam kisah Sudhana tersebut.
Melalu pemahaman keberagaman pulalah menjadi dasar dialog dalam Islam Nusantara ketika berjumpa dengan budaya lokal. Islam Nusantara merupakan dialog, perjumpaan, ajaran yang dibawa dari daratan Timur Tengan dengan budaya di Nusantara sehingga memiliki nuansa kultural yang kuat dalam Islam Nusantara. Dialog ini juga muncul dalam Katholik dengan pandangan Buddha. Dalam bahasan dalam makalah ini disebutkan sesungguhnya esensinya sama, hanya berbeda pada istilah dan tradisinya saja.
Sementara itu, Nusantara sendiri sebagai entitas budaya memiliki kekayaan yang melimpah terkait laku spiritual ini. Laku tersebut terdapat pada Parmalin dari Batak, sumatera Utara, Kejawen dengan variasinya dari Jawa; Sunda Wiwitan dari Jawa Barat; Kaharingan dari Suku Dayak di Kalimantan; Lamaholot dari Flores NTT; dan Marapu dari NTT; dan masih banyak lagi.
Buku ini merupakan upaya untuk merefleksikan kembali keberagaman di Indonesia. Keberagaman dalam berkeyakinan itu sesuatu niscaya di bumi Indonesia. Saat ini kita seharusnya mendukung konsep dan praktis di lapangan terkait keberagaman dalam hal berkeyakinan. Sebab dalam berpegang pada keberagaman berkeyakinan tersebut karakteristik religiositas muncul di tengah kehidupan bersama.
Reviews
There are no reviews yet.