Adabiah: Perintis Pendidikan Moderen Di Sumatra Barat

Perguruan Adabiah adalah nama yang tidak asing dalam dunia pendidikan di Minangkabau/Sumatera Barat. Perguruan Adabiah tidak hanya merupakan salah satu lembaga pendidikan yang besar, dalam artian memiliki banyak jenjang pendidikan (Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, dan Sekolah Tinggi), memiliki banyak siswa/mahasiswa, banyak pengajar, tenaga akademis, dan alumni, tetapi juga memiliki sejarah yang panjang. Sejarah Perguruan Adabiah tidak hanya panjang dalam artian rentang waktu semata, tetapi juga kaya dengan dinamika. Sebagai bagian dari sebuah kehidupan, dinamika perjalanan Perguruan Adabiah dihiasi oleh banyak pengalaman yang menyenangkan dan membanggakan, serta diisi pula oleh berbagai kejadian yang menyedihkan atau memilukan. Sebagai produk zaman, kisah senang dan cerita sedih Adabiah tersebut berkaitberkelindan atau berhubungan erat dengan pengalaman daerah (Minangkabau/Sumatera Barat) secara umum serta warga/keluarga besar (civitas akademika) Perguruan Adabiah secara khusus.
Kelahiran Perguruan Adabiah tidak bisa dipisahkan dari nama Abdullah Ahmad. Tokoh inilah yang pada 1909 di Padang mendirikan Adabiah School, cikal bakal dari Perguruan Adabiah. Tokoh ini pulalah yang pada 1915 menjalin kerjasama dengan sejumlah pengusaha dan cendekiawan yang konsern dengan dunia pendidikan untuk mendirikan Sjarikat Oesaha yang kemudiannya menjalankan Perguruan Adabiah. Abdullah Ahmad adalah satu dari sekian banyak tokoh yang termasuk ke dalam apa yang disebut dengan generasi emas Minangkabau/Sumatera Barat.
Dalam perjalanan sejarahnya yang panjang, berbagai perubahan dialami Adabiah. Dari perjalanan sejarahnya yang panjang itu, terlihat pula bahwa perubahan demi perubahan tersebut membuat Adabiah lebih “dewasa” dalam menghadapi zaman dengan segala tantangannya. Bagaimanakah lika-liku perjalanan Perguruan Adabiah ini? Apa sajakah tantangan, rintangan, halangan yang dialami perguruan, serta apakah kiat-kiat yang ditempuh pengurus atau guru serta murid (civitas akademika) Adabiah mengatasi semua tantangan, rintangan, halangan tersebut? Apa saja prestasi dan kisah sukses yang diraih perguruan ini? Apa pula kegagalan yang mereka alami? Masih adakah cita-cita, beban serta tugas bagi Perguruan Adabiah yang belum terealisir? Buku ini akan berusaha menjawab semua pertanyaan tersebut.