Wulan dan ayahnya, Parto, meninggalkan desanya di Jawa Tengah karena Parto gagal membayar hutang. Mereka dijual lintah darat kepada seorang nakhoda kapal VOC, yang berangkat dari pelabuhan di Betawi menuju ujung selatan benua Afrika. Setelah berbulan-bulan tak tentu tujuan, Wulan dan Parto tiba di sebuah lahan perkebunan milik keluarga Belanda. Di sini mereka belajar hidup sebagai budak dengan berbagai larangan dan keterbatasan. Wulan dan Parto berupaya mempertahankan nilai-nilai budaya Jawa dalam menghadapi rintangan hidup di tanah rantau. Wulan menjadi korban kekerasan pengawas Belanda, dan Parto dihantui penyesalan dan hasrat untuk pulang ke Jawa.
Kisah rekaan keluarga Jawa di tanah rantau ini mencerminkan sekelumit sejarah kalangan Cape Malay di Afrika Selatan, dan tumbuh-kembangnya suatu sub-kultur dengan akar Nusantara di benua Afrika.
Reviews
There are no reviews yet.